Summary : ikuto koma, amu sedih, ketika ia sadari bahwa dia mencintainya. ^^
Disclaimber : shugo chara beserta para chara punya Peach-pit
Warning : OOC, gaje, ancur, dll yang tidak bisa ku sebutkan
author notes:
para reders yang terhormat dan para senpei sekalian maaf banget kalo ceritanya geje dan jelek. Ni FF pertama aku. Aku masih anak baru disini mohon bantuan sebesar-besarnya _ ^^
jadi kekasih di alam bawah sadar??
.
.
.
pacar dalam dunia fana ini kenyataan atau bukan.
.
.
.
aku ingin memiliki mu dalam kenyataan
.
.
.
.
pacaran dalam dunia mimpi
.
.
.
kekasih dalam kenyataan yang sesungguhnya
.
.
.
keinginan yang nyata
.
.
.
cinta yang nyata dalam hidup
.
.
.
aku selalu membutuhkanmu
"I..Ikuto." Amu berteriak pada sesosok laki-laki yang tergeletak lemah di tanah.
Perempuan itu berlari menuju sosok laki-laki itu, dan memeluknya.
-
.
-
"a..amu..maaf..aku.." belum sempat dia meneruskan kata-katanya. dia menutup matanya.
sedih....
itu yang Amu rasakan sekarang.
"Ikuto...seharusnya aku yang minta maaf." kata amu pelan air matanya turun bagaikan hujan.
"Amu..nii-san.." kata pria berambut pirang.
"RAN...CHARACTER CHANGE!" kata amu tegas air matanya terus mengalir.
"spiral heart..LOCK ON" kata amu berlinang air mata. batsutama itu pun hilang.
"Amuchi..." kata yaya khawatir.
"Ikuto..kumohon bertahanlah." Amu memeluk tubuh ikuto erat.
"aku akan memanggil ambulans." kata kukai
.
"cepat....aku tidak mau ikuto nii-san mengalami sesuatu yang buruk." perintah tadase.
"Ikuto...meong." kata Yoru lalu menangis.
-
"Ikuto...aku.." amu terus menangis.
tidak beberapa lama kemudian ambulans datang, lalu membawa Ikuto ke rumah sakit.
Maaf pendek ya T_T nanti nyusul deh.
Oh ya mari kita tebak bagaimana nasib ikuto dan amu setelah ini.
Apa amu bisa menyampaikan perasaanya ma ikuto???
mohon reviewnya ya _ XD
oh ya aku kurang tahu kukai manggil Amu, utau, ma tadase, tu apa?
Tolong bantuan yang sebesar-besarnya. Makasih bagi yang udah mau baca
dan maaf kalo banyak kesalahannya
Sekali lagi mohon review-nya please ^^
0 komentar:
Posting Komentar