Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein

GANBARUZO'S STAFF

Anggota Ganbaruzo Fansubs :

1. Arby-kun, sebagai translate Checker dan uploader.
2. M.Junaidi, sebagai translator I.
3. Fatjri Aden, sebagai translator II.
4. Ulquiorraa Shintarou, sebagai webmaster,encoder dan video editor.

Bagi yang ingin bergabung, dapat mengirimkan data dirinya ke email kami di ganbaruzo.fansubs@gmail.com

Anime Summer Tahun 2011

List anime ini merupakan semua list anime yang bakal ditayangkan di jepang pada musim summer tahun 2011, tepatnya pada bulan Juli 2011. Dan ada dari beberapa list anime dibawah ini yang bakal menjadi project kami untuk menterjemahkan ke subtitle indonesia. Untuk itu, kami mohon dukungannya, agar pekerjaan kami berjalan dengan baik.

Blood C

Merupakan salah satu anime musim summer 2011, dan anime ini sendiri menceritakan seorang gadis penjaga kuil bernama "Saya Kisaragi", dan dia dipercaya oleh ayahnya untuk menggunakan kekuatan pedang keramat. Dengan kekuatan tersebut, ayahnya menugaskannya untuk membunuh Elder Bairn yang dapat mengancam penduduk sekitar.


Senin, 28 November 2011

AAAKKHH!!

Suasana pagi itu aman, tenang dan nyaman. Beberapa anak lelaki berdiskusi seru tentang video game yang baru keluar di Rental. Para gadis asyik bergosip mengenai drama cinta yang sedang hangat-hangatnya dipasaran. Beberapa siswa dan siswi lainnya asyik berpacaran, menikmati indahnya dunia.

Oke, mungkin suasana tidak sedamai itu. Dipojokan kelas, tampak dua orang insan yang bukannya mensyukuri kebaikan Tuhan, malah bermain game F1. Manusia yang dikenal masyarakat bernama Uzumaki Naruto dan Rock Lee.

“Tiga, Dua, Satu—“ Naruto berkonsentrasi penuh pada PSP digenggaman tangannya. “Jah!” Teriaknya kecewa. “Dasar mobil ketinggalan zaman!”

“YES! AKU MENANG!!” Lee menari kesetanan dibangkunya, tangannya mengacungkan PSP dengan gaya Sang Juara. “Nggak mungkin loe ngalahin master kayak gue, Nar! SEMANGAT MASA MUDA!”

“Akkh! Gue kalah lagi!” Teriak Naruto frustasi. Seraya mengacak-ngacak rambutnya untuk yang keseratus kalinya, ia men-deathglare Lee. “Curang loe Lee! Tanding ulang!”

“Baka. Dobe.” Gumam seorang pemuda berambut acak-acakan dan berkacamata tepat ditelinga Naruto. Sambil berjalan menuju kursinya, masih sempat ia mengecup pelan bibir gadis berambut pink yang duduk di depan Naruto, membuat gadis itu memerah.

Naruto tadinya hendak membalas, namun urung melihat guru Kimia dan Sains mereka sudah memasuki kelas. Pria berumur sekitar dua puluh lima tahunan, dengan rambut keperakan-bukan-uban XD dan mata kelam. Menaruh tasnya di meja guru, pria bermata sewarna background Adobe Photoshop CS itu menatap seisi ruangan dari balik meja. “Anak-anak, masukkan tabel periodik dan semua buku kalian yang berkaitan dengan kimia!” Perintah Kakashi. “Hari ini kita ulangan.”

Mendengarnya, kontan seluruh murid langsung melotot—beberapa dari mereka bertukar pandang ngeri. Melihat itu, Kakashi hanya menanggapinya dengan senyum tipis.
“Tenang saja. Sensei cuma akan mengetes kalian mengenai apa yang telah kita pelajari selama ini. Tes Lisan” Kakashi berkeliling dari meja ke meja, mengabsen mereka. “Hyuuga, apa kepanjangan dari lambang unsur Xe dan berapa nomor atomnya?”
“Li-Lima puluh empat, Sensei—“ Jawab Hinata ragu-ragu. “Kepanjangannya Xenon...”
“Haruno, berapa nomor atom unsur Oksigen dalam Golongan VIA?”
“Delapan, Sensei!” Seru Sakura sambil tersenyum manis, membuat pria bermasker ini sempat klepek-klepek sebelum mendapatkan deathglare dari Sasuke yang membuatnya menelan ludah. “Uchiha!” Serunya. “Berapa nomor atom H?”
“Satu, Sensei—“ Sahut pemuda berkacamata tanpa frame itu dengan bosan. “Ada digolongan IA, berupa gas, muatannya +1 atau -7 dan konfigurasi elektronnya 1s1.” Tambahnya cepat saat melihat Kakashi menggerakkan bibirnya, hendak mengajukan pertanyaan serupa.

Kakashi membelalakkan mata sesaat sebelum menanyai Shikamaru—pemuda ini sedang tertunduk di mejanya, antara sadar atau tidak sulit dibedakan—“Nara, apa bentuk ikatan molekul senyawa dari AX4E?”
“Irregular tetrahedral, Sensei—“ Shikamaru menggeliat kecil. Takjub, pria berambut perak ini mengalihkan perhatiannya pada Naruto, yang sudah gemetaran sedari tadi. “Uzumaki, apa lambang unsur untuk perak?”
.
“Pe-Pe-Pe—Sensei—“ Jawabnya takut-takut.

Segera, seisi ruangan itupun tertawa.
“Pe? Bukan Ag, Naruto?” Timpal Chouji dari seberang ruangan, membuat pemuda rambut spike ini nyengir kecil, malu. “Sejak zaman kapan juga, perak jadi Pe?”
Tak terima dipermalukan, Naruto balas berteriak, “Berisik loe!” Dibelakang Chouji, Hinata menenggelamkan wajahnya ke tas. Samar-samar terdengar tawa perlahan.
“Na-Naruto-kun—“
Kakashi mengerjapkan mata. “Uzumaki—“ Ia memandang pemuda itu dengan sorot mata geli. “Kau sudah hafal isi Tabel Periodik?”

“Table? Meja Periodik, Sensei? Emang ada?” Tanya Naruto polos, yang sukses membuat kelas itu ditenggelamkan riuh rendah tawa para siswa—bahkan Sasuke juga—ia menenggelamkan wajahnya dibalik lipatan tangan sambil tertawa cekikikan. Kakashi sweatdropped.
“Anak-anak, tenang, tenang—“ Kakashi melambaikan tangannya ke seluruh penjuru ruangan—Tawa terhenti. “Nah, Uzumaki—“ Ia mengacungkan tabel periodik kimia yang diambilnya dari meja yang bersangkutan—“Hafalkan ini, dan besok kau akan Sensei tes mengenai unsur-unsurnya! Bisa?” Naruto melongo.
“Tapi, Sensei—“ Belum sempat Naruto memprotes, bel telah berbunyi.

XDDD

“Kuso! Kenapa cuma gue yang dikasih tugas beginian?!” Omel Naruto keras saat hendak menyuap sendokan ramennya yang pertama. “Cuma salah hafal unsur saja?”

Sakura nimbrung. “Bukan salah Kakashi-Sensei, Naruto—“ Ia membuka bungkusan bekalnya yang berisi hamburger saus pedas—gadis itu mengernyitkan dahi, tanpa ragu membuangnya ketempat sampah, dan lebih memilih untuk mencomot bekal Sasuke yang hanya berisi 2 buah onigiri tomat—“Kakashi-Sensei cuma ingin kau bisa—“

“Hinata-chan nggak bantuin aku, sih!” Naruto menatap cemberut pada gadis bermata lavender yang duduk disampingnya ini. “Aku kan nggak bisa—“
“Na-Naruto-kun—“
“Payah loe, Nar.” Ucapan ini sukses membuat Naruto mendelik pada si pemilik suara yang sekarang sedang menggigit tomatnya—cuma tomat—yang lainnya sudah dimakan Sakura. “Masa perak saja nggak tahu? Sudah jelas namanya Argentum!”
“Apa loe bilang? TEME!” Bantah Naruto pedas. “Loe enak, dapat yang gampang dari Kakashi-Sensei! Siapa juga yang nggak tahu tentang Hidrogen?”
“Loe—“
Sakura menengahi pembicaraan. “Sudah, sudah—“ Ia menempelkan jarinya ke bibir pemuda berambut raven pacarnya itu, menyuruhnya diam. “Naruto—Mau kuajarin?” Gadis ini tersenyum manis.
Mata Naruto berbinar-binar. “Sa-Sakura—“
Sasuke menyela cepat. “Loe ntar punya tugas di Klub Lukis kan, Sakura?” Ia menatap Sakura dengan tatapan ‘Bilang-aja-iya’ dan ‘Ntar-kalau-loe-bilang-iya-gue-kasih-hadiah’ Sakura menyerah, tak kuat menahan godaan pada tatapan yang terakhir.
“Te-Teme!” Naruto berseru jengkel. Sekarang, ia menatap Hinata penuh permohonan—“Hinata-chan—“
Hinata tak berani membalas pandangan itu. “Na-Naruto-kun—“ Bisiknya lirih. “Maaf, aku—“
Naruto manyun. “Ah, masa gue aja yang harus ngafalin ini seh?” Teriaknya sewot. “Loe-loe pada jahat semua!”
Sayangnya, Naruto berteriak di tempat yang salah. Mendengar itu, beberapa kakak kelas memberikan tatapan membunuh.

>o

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut